Total Tayangan Halaman

Minggu, 20 November 2016

Tari Tradisional Maluku Utara




1.Tari Cakalele



    Tari Cakalele adalah tarian daerah Maluku yang masuk dalam kategori tari tradisional berupa tari perang. Tari Cakelel adalah tarian tradisional yang pada umumnya ditarikan oleh sejumlah pria, namun ada juga beberapa penari wanita sebagai pendukung.
   Menurut beberapa sumber menyebutkan bahwa tari cakalele berasal dari tradisi tarian di Maluku Utara. Tari tarian semacam ini dilakukan oleh para prajurit didaerah Maluku Utara yang akan pergi maupun ketika pulang dari medan perang. Selain itu, tarian cakalelel juga kerap dilakukan pada acara - acara ritual / upacara adat masyarakat Maluku Utara.


2.Tari  Bambu Gila



    Tarian Bambu Gila adalah tarian yang sangat mistis yang ada di daerah hutan bambu dikaki gunung Gamalama Provinsi Maluku Utara.
    Awalnya tarian bambu gila ini digunakan untuk memindahkan kapal kayu yang telah jadi dibuat dari gunung ke pantai . Tarian bambu gila juga digunakan untuk memindahkan kapal yang sudah kandas di laut . Bahkan untuk para raja-raja, tarian bambu gila ini juga digunakan untuk melawan para musuh yang datang untuk menyerang . Namun dizaman sekarang, tarian bambu gila kerap dijadikan sebagai hiburan pada saat ada acara adat dan pesta .
    Tarian bambu gila dipertunjukan dengan  menggunakan ruas bambu yang berukuran kira - kira 10 - 15 meter . Sebelum tarian ini dimulai pertama-tama pawang akan membakar kemenyan atau dupa terlebih dahulu dengan diiringi pembacaan doa agar diberikan keselamatan hingga selesai memainkan. Setelah itu bambu tersebut berguncang dengan perlahan semakin lama bambu tersebut akan semakin kencang.
    Tarian Bambu Gila dimainkan oleh 6 orang pemain dan 1 orang pawang. Keenam penari bambu gila bertugas menahan bambu yang beratnya bisa berton-ton yang terus bergerak bebas. Adapun musik yang mengiringi tarian bambu gila ini adalah musik tradisional yang dimainkan dari alat musik tradisional maluku utara seperti tifa, gendang, gong dan lain sebagainya.


3.Tari Gumatre



   Tari Gumatre adalah sejenis tarian tradisional masyarakat Maluku Utara yang dimaksudkan untuk meminta petunjuk atas suatu persoalan ataupun fenomena alam yang sedang terjadi. Tarian ini dibawakan oleh 30 orang penari pria dan wanita.
    Penari pria menggunakan tombak dan pedang sedangkan penari wanita menggunakan lenso. Yang unik dari tarian ini adalah salah seorang penari akan menggunakan kain hitam, nyiru dan lilin untuk ritual meminta petunjuk atas suatu kejadian. Gumatere merupakan tarian tradisional rakyat Morota
    Demikian Sobat tradisi, 6 tari tradisional Maluku Utara yang bisa kita kenal pada kesempatan ini. Semoga bermanfaat dan sampai berjumpa pada artikel selanjutnya.



4.Tari  Soya Soya


    Tari soya soya adalah tari tradisional yang berasal dari Maluku Utara. Tari Soya soya ini menggambarkan tentang perjuangan masyarakat Kayoa, di Kabupaten Halmahera Selatan pada zaman dahulu. 
    Tari Soya-soya waktu itu untuk mengobarkan semangat pasukan setelah meninggalnya Sultan Khairun pada 25 Februari 1570. Saat itu, Tarian Soya-soya dimaknai sebagai perang pembebasan dari Portugis hingga jatuhnya tahun 1575. Pada masa berikutnya Kesultanan Ternate menjadi penguasa 72 pulau berpenghuni di wilayah timur Nusantara hingga Mindanao Selatan di Filipina dan Kepulauan Marshall. Di tahun 1570-1583 memang sedang terjadi penyerbuan ke Benteng Nostra Senora del Rosario (Benteng Kastela), diujung Selatan Ternate oleh Sultan Babullah (Sultan Ternate ke-24) dan pasukannya. Penyerbuan ini bertujuan untuk mengambil jenazah ayahanda Sultan Babullah, yaitu Sultan Khairun yang dibunuh oleh tentara Portugis. Pertempuran itu menandai kebangkitan perjuangan rakyat Kayoa terhadap penjajah dengan mengepung benteng tersebut selama 5 tahun pada akhir abad ke-16.

Sumber : http://www.tradisikita.my.id/2016/05/tari-tradisional-maluku-utara.html#ixzz4QcaBC52R

Tidak ada komentar:

Posting Komentar