Macam-macam tari tradisional dari Sulawesi Barat
1.Tari
patuddu
Tari Patuddu adalah salah satu tari daerah
atau tari tradisional dari Provinsi Sulawesi Barat.Tari Patuddu merupakan
tarian yang cukup populer di Sulawesi Barat dan sering ditampilkan pada
berbagai acara seperti penyambutan tamu, pertunjukan seni maupun festival
budaya. Tari Patuddu ditarikan dengan lemah gemulai oleh beberapa orang wanita dengan
membawa properti kipas.
Tari Patuddu dulunya ditampilkan untuk menyambut para prajurit yang pulang dari medan perang. Menurut sejarahnya, pada zaman dahulu di daerah Sulawesi Barat pernah terjadi peperangan antara Kerajaan Balanipa dan Passokorang. Sepulangnya dari perang, Kerajaan Balanipa mempunyai caranya tersendiri untuk menyambut para pasukan yang pulang dari medan perang tersebut, salah satunya dengan menampilkan Tari Patuddu ini. Selain sebagai wujud penghormatan untuk para pahlawan, tarian ini digunakan untuk hiburan bagi para pasukan. Seiring dengan berakhirnya peperangan, Tari Patuddu ini kemudian lebih difungsikan sebagai tarian penyambutan Raja maupun para tamu penting yang datang ke sana. Hal tersebut berlanjut dan menjadi tradisi masyarakat Mandar hingga sekar.
Tari Patuddu dulunya ditampilkan untuk menyambut para prajurit yang pulang dari medan perang. Menurut sejarahnya, pada zaman dahulu di daerah Sulawesi Barat pernah terjadi peperangan antara Kerajaan Balanipa dan Passokorang. Sepulangnya dari perang, Kerajaan Balanipa mempunyai caranya tersendiri untuk menyambut para pasukan yang pulang dari medan perang tersebut, salah satunya dengan menampilkan Tari Patuddu ini. Selain sebagai wujud penghormatan untuk para pahlawan, tarian ini digunakan untuk hiburan bagi para pasukan. Seiring dengan berakhirnya peperangan, Tari Patuddu ini kemudian lebih difungsikan sebagai tarian penyambutan Raja maupun para tamu penting yang datang ke sana. Hal tersebut berlanjut dan menjadi tradisi masyarakat Mandar hingga sekar.
2.
Tari Toerang Batu
Tari
Toerang Batu adalah tarian tradisional asli dari
Sulawesi Barat. Tari Toerang batu ini dahulu dibawakan oleh masyarakat (yang
kini masuk ke wilayah Sulawesi Barat ) sebagai pengantar para prajurit Kerajaan
Binuang ketika akan berangkat ke medan perang. Sehingga tari Toerang Batu ini
disebut juga dengan tari perang.
Dulu, pasukan berani mati Kerajaan Binuang pada abad ke-15 selalu sukses dalam setiap pertempuran. Biasanya menjelang digelar tarian Toerang, ada upacara persembahan sesaji berupa telur ayam dan nasi ketan empat warna.
Dulu, pasukan berani mati Kerajaan Binuang pada abad ke-15 selalu sukses dalam setiap pertempuran. Biasanya menjelang digelar tarian Toerang, ada upacara persembahan sesaji berupa telur ayam dan nasi ketan empat warna.
3.Tari
Bamba Manurung
Tari Bamba Manurung adalah tarian tradisional dari daerah Mamuju yang merupakan
Ibukota Provinsi Sulawesi Barat. Tari Manurung ini biasanya dilakukan pada
acara pesta adat di Mamuju, dihadapan para tokoh adat dan penghulu.
Para penari Bamba adalah wanita dengan mengenakan pakaian adat khas Sulawesi Barat yaitu Baju Badu, dengan aksesoris bunga beru-beru (bunga melati) menghiasi bagian kepala. Para penari Bamba membawa kipas seperti halnya tarian Patuddu.
Para penari Bamba adalah wanita dengan mengenakan pakaian adat khas Sulawesi Barat yaitu Baju Badu, dengan aksesoris bunga beru-beru (bunga melati) menghiasi bagian kepala. Para penari Bamba membawa kipas seperti halnya tarian Patuddu.
4.Tari Bulu Londong
Tari Bulu Londong adalah tarian tradisional masyarakat suku mamasa di
Sulawesi Barat. Tarian ini termasuk pada jenis tarian perang, dibawakan oleh
sejumlah penari pria dengan mengenakan kostum prajurit dilengkapi persenjataan
layaknya prajurit pada zaman kerajaan dahulu.
Tari Bulu Londong ini diadakan
sebagai nazar atau yang disebut oleh masyarakat mamasa sebagai Sanaya. Nazar
karena telah sembuh dari penyakit atau menang dalam medan perang. Maka
dilakukanlah upacara Rambutuka sebagai ungkapan rasa syukur atas kemenangan di
medan perang atau atas kesembuhan dari penyakit. Dalam upacara adat Rambutuka
tersebutlah ditampilkan tarian Bulu Lodong ini.
Para penari Bulu Lodong ini adalah sejumlah pria dimana semakin banyak
yang menari maka semakin semaraklah tarian Bulu Lodong ini. Para penari bulu
lodong menggunakan kostum perang khas adat mamasa, serta membawa peralatan
antara lain kepala manusia, sengo, Terompet alam bambu, tombak /pedang, Untak.
5.Tari
Ma’Bundu
Tari Ma'Bundu
adalah Tarian perang tradisional kreasi baru yang dipadukan dengan
beberapa tarian Tradisional Kecamatan Kalumpang dan kecamatan Bonehau
Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat.
Tari Ma’bundu diangkat dari kisah cerita perang masa lampau yang saling mengadu ketangkasan kekebalan terhadap senjata-senjata tajam dan yang keluar menjadi pemenang membawa ulu tau ( Pernggalan kepala lawan ).
Jumlah personil dalam tarian Ma’bundu adalah sebanyak 10 orang dengan mengenakan busana pakaian kebesaran yaitu BEI yang dihiasi dengan ukir-ukiran yang terbuat dari kerang kecil. Pada bagian kepala mengenakan topi dengan tanduk dan palo-palo. Sementara dibagian tangan mengenakan gelang ( potto balussu). Para penari Ma'bundu juga membawa peralatan perang yaitu tombak sebagai aksesoris tarian.
Tari Ma’bundu diangkat dari kisah cerita perang masa lampau yang saling mengadu ketangkasan kekebalan terhadap senjata-senjata tajam dan yang keluar menjadi pemenang membawa ulu tau ( Pernggalan kepala lawan ).
Jumlah personil dalam tarian Ma’bundu adalah sebanyak 10 orang dengan mengenakan busana pakaian kebesaran yaitu BEI yang dihiasi dengan ukir-ukiran yang terbuat dari kerang kecil. Pada bagian kepala mengenakan topi dengan tanduk dan palo-palo. Sementara dibagian tangan mengenakan gelang ( potto balussu). Para penari Ma'bundu juga membawa peralatan perang yaitu tombak sebagai aksesoris tarian.
Sumber : http://www.tradisikita.my.id/2016/05/5-tari-tradisional-sulawesi-barat.html#ixzz4QcVS0tK0
Tidak ada komentar:
Posting Komentar